Senin, 27 Agustus 2012
Senin, 06 Agustus 2012
Minggu, 05 Agustus 2012
Jumat, 13 April 2012
Sabtu, 31 Maret 2012
video microteaching neta..porifera,,
Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia
Surakarta, Indonesia
mutia muti muti dhan: VIDEO MOTIVASI...CINTA DALAM DIAM,,, semoga menja...
mutia muti muti dhan:
VIDEO MOTIVASI...CINTA DALAM DIAM,,, semoga menja...: VIDEO MOTIVASI... CINTA DALAM DIAM ,,, semoga menjadi pelajaran berharga...
VIDEO MOTIVASI...CINTA DALAM DIAM,,, semoga menja...: VIDEO MOTIVASI... CINTA DALAM DIAM ,,, semoga menjadi pelajaran berharga...
mutia muti muti dhan: CABANG - CABANG BIOLOGIAnatomi : Ilmu yang mempela...
mutia muti muti dhan: CABANG - CABANG BIOLOGIAnatomi : Ilmu yang mempela...: CABANG - CABANG BIOLOGI Anatomi : Ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian struktur tubuh dalam makhluk hidup Agronomi : Ilmu y...
mutia muti muti dhan: VIDEO CLIP SHERINA - LIHATLAH LEBIH DEKAT... htt...
mutia muti muti dhan: VIDEO CLIP SHERINA - LIHATLAH LEBIH DEKAT...
htt...: VIDEO CLIP SHERINA - LIHATLAH LEBIH DEKAT... http://www.youtube.com/watch?v=pVd_Pa8Sqq0
htt...: VIDEO CLIP SHERINA - LIHATLAH LEBIH DEKAT... http://www.youtube.com/watch?v=pVd_Pa8Sqq0
mutia muti muti dhan: VIDEO CLIP SHERINA - LIHATLAH LEBIH DEKAT... htt...
mutia muti muti dhan: VIDEO CLIP SHERINA - LIHATLAH LEBIH DEKAT...
htt...: VIDEO CLIP SHERINA - LIHATLAH LEBIH DEKAT... http://www.youtube.com/watch?v=pVd_Pa8Sqq0
htt...: VIDEO CLIP SHERINA - LIHATLAH LEBIH DEKAT... http://www.youtube.com/watch?v=pVd_Pa8Sqq0
mutia muti muti dhan: MAKALAH SISTEM SARAF
mutia muti muti dhan: MAKALAH SISTEM SARAF: MAKALAH ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA SISTEM SARAF Disusun oleh: 1. Lina lifah P K4309048 ...
mutia muti muti dhan: MAKALAH SPERMATOGENESIS
mutia muti muti dhan: MAKALAH SPERMATOGENESIS: MAKALAH “SPERMATOGENESIS” Tugas Ini Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Embriologi dan Reproduksi Hewan Dosen pengampu : Harlita, S.S...
MAKALAH SPERMATOGENESIS
MAKALAH
“SPERMATOGENESIS”
Tugas
Ini Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Embriologi dan Reproduksi Hewan
Dosen
pengampu : Harlita, S.Si, M.Si
Kelompok I
Pradevi
Sukma
Mutia
Dwi Zulfana
Wega
Kuspranoto
Yunita
Rahmawati
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
Kata Pengantar
Syukur
alhamdullilah puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala
rahmad dan hidayahnya, sehingga tugas makalah Embriologi dan Reproduksi Hewan yang berjudul “ Spermatogenesis “ dapat
terselselaikan dengan baik.
Penyusunan
makalah Embriologi dan Reproduksi Hewan
yang berjudul “Spermatogenesis “ sebagai salah satu syarat mengikuti
atau menempuh mata kuliah Embriologi dan
Reproduksi Hewan program studi
Pendidikan Biologi jurusan P.MIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Makalah
Embriologi dan Reproduksi Hewan yang
berjudul “Spermatogenesis “ ini terdiri
dari pendahuluan,. Isi , penutup, dan
yang terakhir adalah Daftar Pustaka.
Akhirnya
penyusun berharap semoga makalah Embriologi dan Reproduksi Hewan yang berjudul “Spermatogenesis “ ini
bermanfaat bagi penyusun sendiri khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Surakarta,
Maret 2012
Penyusun
DAFTAR
ISI
Halaman
Judul ................................................................................................................... i
Kata
Pengantar ................................................................................................................. ii
Daftar
isi........................................................................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
............................................................................................................. 1
B.Rumusan
Masalah ......................................................................................................... 1
C.Tujuan ........................................................................................................................... 2
BAB II
PEMBAHASAN / ISI
A. Pengertian spermatogenesis.......................................................................................... 3
B. Tahap – Tahap spermatogenesis.................................................................................... 4
C. Faktor – Faktor yang mempengaruhi proses
spermatogenesis...................................... 8
D. Hormon – Hormon yang berperan dalam proses
pembentukkan Spermatozoa......... 8-9
E. Kecacatan Pada Spermatogenesisi........................................................................... 9-10
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan............................................................................................................. 11-12
B.
Daftar Pustaka............................................................................................................ 13
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Peristiwa
pembentukan sel kelamin (gamet) yang kita kenal dengan peristiwa gametogenesis.
Pada Laki-laki sel kelamin dibentuk oleh testis, sedangkan pada wanita dibentuk
oleh ovarium. Gametogenesis ada dua yaitu
spermatogenesis dan oogenesis.
Ada dua jenis proses pembelahan sel yaitu mitosis dan meiosis. Bila ada sel
tubuh kita yang rusak maka akan terjadi proses penggantian dengan sel baru
melalui proses pembelahan mitosis, sedangkan sel kelamin atau gamet sebagai
agen utama dalam proses reproduksi manusia menggunakan proses pembelahan meiosis. Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa mitosis
menghasilkan sel baru yang jumlah kromosomnya sama persis dengan sel induk yang
bersifat diploid (2n) yaitu 23 pasang atau 46 kromosom, sedangkan pada meiosis jumlah kromosom pada sel baru hanya
bersifat haploid (n) yaitu 23 kromosom.
Secara umum gamet atau sel kelamin mengalami perkembangan melalui
tingkatan sebagai berikut :
1. Tingkatan
sebagai calon
2. Tingkat perbanyakan
3. Tingkat pertumbuhan
4. Tingkat pembelahan meiosis
5.
Pengeluaran sel kelamin
B.
RUMUSAN
MASALAH.
1.
Bagaimana pengertian Spermatogenesis?
2.
Bagaimana tahap – tahap dari
Spermatogenesis?
3.
Apa sajakah faktor – faktor yang
mempengaruhi spermatogenesis ?
4.
Hormon apa sajakah yang berperan dalm proses
pembentukan spermatozoa?
C.
TUJUAN
1.
Mengetahui pengertian Spermatogenesis
2.
Mengetahui tahap – tahap dari
Spermatogenesis
3.
Mengetahui faktor – faktor yang
mempengaruhi spermatogenesis
4.
Mengetahui Hormon yang
berperan dalm proses pembentukan spermatozoa
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
SPERMATOGENESIS
Spermatogenesis adalah proses pembentukan dan pemasakan spermatozoa.
Spermatogenesis terjadi di tubulus seminiferus. Peralihan dari
bakal sel kelamin yang aktif membelah ke sperma yang masak serta menyangkut berbagai
macam perubahan struktur yang berlangsung secara berurutan. Spermatogenesis
berlangsung pada tubulus seminiferus dan diatur oleh hormone gonadtotropin dan
testosterone (Wildan yatim, 1990).
Spermatogenesis
terjadi di testis. Didalam testis terdapat tublus seminiferus. Dinding tubulus
seminiferus terdiri dari jaringan epitel dan jaringan ikat, pada jaringan
epithelium terdapat sel – sel spermatogonia dan sel sertoli yang berfungsi
member nutrisi pada spermatozoa. Selain itu pada tubulus seminiferus terdapat
pula sel leydig yang mengsekresikan hormone testosterone yang berperan pada
proses spermatogenesis.
Spermatogenesis
mencakup pematangan sel epitel germinal melalui proses pembelahan dan
diferensiasi sel, yang bertujuan untuk membentuk sperma fungsional. Pematangan
sel terjadi di tubulus seminiferus yang kemudian disimpan di epididimis.
Dinding tubulus seminiferus tersusun dari jaringan ikat dan jaringan epitelium
germinal (jaringan epitelium benih) yang berfungsi pada saat spermatogenesis.
Pintalan-pintalan tubulus seminiferus terdapat di dalam ruang-ruang testis
(lobulus testis). Satu testis umumnya mengandung sekitar 250 lobulus testis.
Tubulus seminiferus terdiri dari sejumlah besar sel epitel germinal (sel epitel
benih) yang disebut spermatogonia (spermatogonium = tunggal).
Spermatogonia terletak di dua sampai tiga lapisan luar sel-sel epitel tubulus
seminiferus. Spermatogonia terus-menerus membelah untuk memperbanyak diri,
sebagian dari spermatogonia berdiferensiasi melalui tahap-tahap perkembangan
tertentu untuk membentuk sperma.
Pada tubulus
seminiferus terdapat sel-sel induk spermatozoa atau spermatogonium, sel
Sertoli, dan sel Leydig. Sel Sertoli berfungsi memberi makan spermatozoa
sedangkan sel Leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus
berfungsi menghasilkan testosteron.
B.
TAHAP
– TAHAP SPERMATOGENESIS
Pada testis, spermatogenesis terjadi
di tubulus seminiferus.berikut adalah skema tahapan spermatogenesis :
Penjelasan skema tahap spermatogenesis
:
·
Pada dinding tubulus seminiferus telah ada calon
sperma (spermatogonium/spermatogonia) yang berjumlah ribuan.
·
Setiap spermatogonia melakukan pembelahan mitosis
kemudian mengakhiri sel somatisnya membentuk spermatosit primer yang siap miosis.
·
Spermatosit primer (2n) melakukan pembelahan meiosis
pertama membentuk 2
spermatosit sekunder (n)
spermatosit sekunder (n)
·
Tiap spermatosit sekunder melakukan pembelahan meiosis
kedua, menghasilkan 2 spermatid yang bersifat haploid. (n)
·
Keempat spermatid ini berkembang menjadi sperma matang
yang bersifat haploid yang semua fungsional , yang berbeda dengan oogenesis
yang hanya 1 yang fungsional.
·
Sperma yang matang akan menuju epididimis , kemudian
ke vas deferens- vesicula seminalis - urethra dan berakhir dengan ejakulasi.
Struktur sperma matang terdiri dari :
·
kepala
Pada bagian
ini sperma mengandung suau lapisan tipis sitoplasma dan sebuah inti berbentuk
lonjong dan dan hampi mengisi seluruh bagian dari kepala sperma. Bagian depan
disebut acrosom( memiliki enzim hydrolytic yang terdiri dari acrosin
dan hyaluronidase yang dibutuhkan saat fertilisasi ) dan bagian belakang
dinamakan sentriol. Serta bagian ini juga mempuyai inti sel yang
mempuyai arati pentin dalam masalah reproduksi
·
Leher
Daerah ini
merupakan bagian yang genting dan mengndung sentriol depan dan bagian depan
filament poros.
·
Badan
Bagian badan
dari sperma mengandung filament poros mitochondria dan sentriol belakang
berbentuk cincin, sehingga sering disebut bagian badan ini sebagai tenaga pusat
sperma karena mitokondria memiliki enzim yang menggerakkan asam trikakboksilat
dan transport electron serta fosfolirasi oksidatif, yang menghasilkan energi
dalam bentuk ATP.
·
Ekor
Ekor sperma
memeiliki 2 bagian : bagian utama dan bagian ujung. Ekor ini mengandung banyak
sekali filament poros / flagellum tetapi sedikit mengandung
sitoplasma.terdapat 2 sentriol terletak di bagian tengah dari. Fibril-fibril
yang seperti cilia tersebar dalam ekor dan dikelilingi oleh cincin yang terdiri
dari 9 pasangan fibril perifer. Fibril ini berfungsi menimbulkan gerakan ekor
sperma.
Gambar
II. Jalur sperma
Berikut
adalah penjelasan mengenai jalur sperma yang telah matang : Dari testis kiri
dan kanan, sperma bergerak ke dalam epididimis (suatu saluran berbentuk
gulungan yang terletak di puncak testis menuju ke testis belakang bagian bawah)
dan disimpan di dalam epididimis sampai saat terjadinya ejakulasi .Jadi
epididimis ini agar sperma menjadi matang / mature sehingga siap bergerak ke
vas deferens .Dari epididimis, sperma bergerak ke vas deferens dan duktus
ejakulatorius. Di dalam duktus ejakulatorius, cairan yang dihasilkan oleh
vesikula seminalis , kelenjar prostata dan bulbo uretra ditambahkan pada sperma
sehinngga sperma dinamai dengan semen ( benih), yang kemudian mengalir menuju
ke uretra dan dikeluarkan ketika ejakulasi.
C.
FAKTOR
– FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SPERMATOGENESIS
Ada beberapa
faktor yang mempengaruhi spermatogenesis sehingga bisa terjadi kemandulan:
- Peningkatan suhu di dalam testis akibat demam berkepanjangan atau akibat panas yang berlebihan bisa menyebabkan berkurangnya jumlah sperma, berkurangnya pergerakan sperma dan meningkatkan jumlah sperma yang abnormal di dalam semen.Pembentukan sperma yang paling efsisien adalah pada suhu 33,5° (lebih rendah dari suhu tubuh). Testis bisa tetap berada pada suhu tersebut karena terletak di dalam skrotum (kantung zakar) yang berada diluar rongga tubuh.
- Faktor lain yang mempengaruhi jumlah sperma adalah pemakaian marijuana atau obat-obatan (misalnya simetidin, spironolakton dan nitrofurantoin).
- Penyakit serius pada testis atau penyumbatan atau tidak adanya vas deferens (kiri dan kanan) bisa menyebabkan azospermia (tidak terbentuk sperma sama sekali.
- Varikokel merupakan kelainan anatomis yang paling sering ditemukan pada kemandulan pria. Varikokel adalah varises (pelebaran vena) di dalam skrotum.Varikokel bisa menghalangi pengaliran darah dari testis dan mengurangi laju pembentukan sperma.
D.
HORMON YANG
BERPERAN DALM PROSES PEMBENTUKAN SPERMATOZOA
Proses
pembentukan spermatozoa dipengaruhi oleh kerja beberapa hormon yang dihasilkan
kelenjar hipofisis yaitu:
·
LH (Luteinizing Hormone)
LH
(Luteinizing Hormone) merupakan hormon yang merangsang sel Leydig untuk
menghasilkan hormon testosteron. Pada masa pubertas, androgen / testosteron
memacu tumbuhnya sifat kelamin sekunder.
·
FSH (Folicle Stimulating Hormone)
FSH (Folicle
Stimulating Hormone) merupakan hormon merangsang sel Sertoli untuk menghasilkan
ABP (Androgen Binding Protein) yang akan memacu spermatogonium untuk memulai
proses spermatogenesis. Proses pemasakan spermatosit menjadi spermatozoa
disebut spermiogenesis. Spermiogenesis terjadi di dalam epididimis dan
membutuhkan waktu selama 2 hari.
·
Hormon Testosteron
Hormon
testosteron (androgen) merupakan hormon
yang dihasilkan oleh testis Hormon ini berfungsi merangsang perkembangan organ
Seks primer pada saat embrio dan
mendorong spermatogenesis. Selain itu, mempengaruhi perkembangan alat
reproduksi danciri kelamin sekunder, seperti tumbuh bulu dan kumis, dan dada
menjadi bidang.
E. KECACATAN PADA SPERMATOGENESIS
• Nondisjunction
Misalnya pada SyndromTurner. Penyebab kelainan sindrom turner iniadalah
tidak mendapatkan kromosom Y; terjadi karenaada nondisjunction pada
spermatogenesis sehingga sperma yang dihasilkan adalah sperma XY dan sperma O.
Sperma O (tidak mempunyai kromosom kelamin) kemudian membuahi ovum X, maka
terbentuklah individu 44 A + X.
• Sperma
berkepala dua
Ancaman lingkungan dapat mengubah proses pembentukan sperma normal.
Sebagai contoh, beberapa antibiotik umum seperti penisilin dan tetrasiklin
dapat menekan pembentukan sperma. Radiasi, timbal, pestisida tertentu, ganja, tembakau,
dan alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan produksi sperma yang abnormal
(dua berkepala, dll beberapa ekor).
• Sperma tanpa akrosom
• Oligospermia
Oligospermia
adalah suatu keadaan dimana sel sperma berkurang dalam cairan semen . Paling
sering oligospermia disebabkan oleh karena varicocele , diet yang terlalu ketat
, merokok , minum alkohol , menggunakan obat-obat psikotropika , menggunakan
pakaian dalam yang terlalu ketat , stress , terlalu sering melakukan hubungan
seksual sehingga kuaalitas sperma kurang baik (normalnya seminggu 1-2 kali
terutama pada saat wanita sedang masa subur ) , hindari menggunakan pelumas
pada saat berhubungan karena dapat mempengaruhi kondisi sperma .
• Azoospermia
Azoospermia
adalah tidak adanya spermatozoa pada cairan ejakulasi (semen). 1-5 Azoospermia
ditemukan dalam 10% dari kasus infertilitas pria.1,3,4 Azoospermia terjadi karena adanya obstruksi saluran
reproduksi / vas deferens (azoospermia obstruksi) atau adanya kegagalan testis
memproduksi spermatozoa (azoospermianon-obstruksi).
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
1.
Spermatogenesis adalah
Proses pembentukan dan pemasakan spermatozoa. Spermatogenesis terjadi di
tubulus seminiferus.
2.
Spermatogenesis mencakup pematangan sel epitel
germinal melalui proses pembelahan dan diferensiasi sel, yang bertujuan untuk
membentuk sperma fungsional.
3.
Tahap – tahap spermatogenesis.
i.
Pada dinding tubulus seminiferus telah ada calon
sperma (spermatogonium/spermatogonia) yang berjumlah ribuan.
ii.
Setiap spermatogonia melakukan pembelahan mitosis
kemudian mengakhiri sel somatisnya membentuk spermatosit primer yang siap
miosis.
iii.
Spermatosit primer (2n) melakukan pembelahan meiosis
pertama membentuk 2 spermatosit sekunder (n)
iv.
Tiap spermatosit sekunder melakukan pembelahan meiosis
kedua, menghasilkan 2 spermatid yang bersifat haploid. (n)
v.
Keempat spermatid ini berkembang menjadi sperma matang
yang bersifat haploid yang semua fungsional , yang berbeda dengan oogenesis
yang hanya 1 yang fungsional.
4.
Struktur sperma matang terdiri dari : kepala , leher , badan, dan ekor
5.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi spermatogenesis
sehingga bisa terjadi kemandulan:
i.
Peningkatan suhu di dalam testis akibat demam
berkepanjangan atau akibat panas yang berlebihan bisa menyebabkan berkurangnya
jumlah sperma, berkurangnya pergerakan sperma dan meningkatkan jumlah sperma
yang abnormal di dalam semen.
ii.
Pemakaian marijuana atau obat-obatan (misalnya
simetidin, spironolakton dan nitrofurantoin).
iii.
Penyakit serius pada testis atau penyumbatan atau
tidak adanya vas deferens (kiri dan kanan) bisa menyebabkan azospermia (tidak
terbentuk sperma sama sekali.
iv.
Varikokel adalah varises (pelebaran vena) di dalam
skrotum.Varikokel bisa menghalangi pengaliran darah dari testis dan mengurangi
laju pembentukan sperma.
6.
Proses pembentukan spermatozoa dipengaruhi oleh kerja
beberapa hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis yaitu:
i.
LH (Luteinizing Hormone)
ii.
FSH (Folicle Stimulating Hormone)
iii.
Hormon Testosteron.
7.
Kecacatan pada spermatogenesis
·
Nondisjunction
·
Sperma berkepala dua
·
Sperma tanpa akrosom
·
Oligospermia
·
Azoospermia
DAFTAR PUSTAKA
Langganan:
Postingan (Atom)